Jumat, 28 Januari 2011

Beberapa Pengertian Umum Dalam Meteorologi


Berikut ini adalah beberapa istilah yang sering digunakan di lingkungan instansi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam memberikan pelayanan Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika (MKUG) kepada masyarakat umum :
  1. Cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.
  2. Cuaca Ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta.
  3. Bencana Alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang diakibatkan oleh cuaca ekstrim sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampka psikologis.
  4. Peringatan Dini Cuaca Ekstrim adalah serangkaian kegiatan pemvberian informasi sesegera mungkin kepada masyarakat yang berisikan tentang prediksi peluang terjadinya cuaca ekstrim.
  5. Analisis adalah kegiatan mengidentifikasikan prilaku gejala meteorologi hasil pengolahan data.
  6. Prediksi Cuaca Ekstrim adalah kegiatan untuk mengidentifikasi potensi gejala cuaca ekstrim yang akan terjadi dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) menit sebelum kejadian.
  7. Angin Kencang adalah angin dengan kecepatan diatas 25 (dua puluh lima) knots atau 45 (empat puluh lima) km/jam.
  8. Angin Puting Beliung adalah angin kencang yang keluar dari awan Cumulonimbus dengan kecepatan lebih dari 34.8 (tiga puluh empat koma delapan) knots atau 64.4 (enam puluh empat koma empat) kilometer (km)/jam dan terjadi dalam waktu singkat.
  9. Prakirawan Cuaca adalah personil yang bertugas membuat prakiraan cuaca.
  10. Hujan Lebat adalah hujan dengan intensitas paling rendah 50 (lima puluh) milimeter (mm)/24 (dua puluh empat) jam dan/atau 20 (dua puluh) milimeter (mm)/jam.
  11. Hujan Es adalah hujan yang berbentuk butiran es yang mempunyai garis tengah paling rendah 5 (lima) milimeter (mm) dan berasal dari awan Cumulonimbus.
  12. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim adalah jarak pandang mendatar kurang dari 1000 (seribu) meter.
  13. Suhu Udara Ekstrem adalah kondisi suhu udara yang mencapai 3 derajat Celcius atau lebih diatas nilai normal setempat.
  14. Siklon Tropis adalah sistem tekanan rendah dengan angin berputar siklonik yang terbentuk di lautan wilayah tropis dengan kecepatan angin minimal 34.8 (tiga puluh empat koma delapan) knots atau 64.4 (enam puluh empat koma empat) kilometer (km)/jam disekitar pusat pusaran.
  15. Angin Puting Beliung di Lautan yang selanjutnya disebut Waterspout adalah angin kencang yang berputar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih dari 34.8 (tiga puluh empat koma delapan) knots atau 64.4 (enam puluh empat koma empat) kilometer (km)/jam dan terjadi di laut dalam waktu singkat.
  16. Gelombang Laut Ekstrim adalah gelombang laut signifikan dengan ketinggian lebih besar dari atau sama dengan 2 (dua) meter.
  17. Gelombang Pasang (storm surge) adalah kenaikan permukaan air laut diatas normal akibat pengaruh angin kencang dan/atau penurunan tekanan atmosfer.
  18. Skala Lokal adalah fenomena meteorologi yang terjadi pada periode 1 (satu) menit sampai dengan 1 (satu) jam dengan jarak 1 (satu) kilometer (km) hingga 100 (seratus) kilometer (km).
  19. Skala Synoptik (regional) adalah fenomena meteorologi yang terjadi pada periode 1 (satu) hari sampai dengan 1 (satu) minggu dengan jarak 100 (seratus) kilometer (km) hingga 5000 (lima ribu) kilometer (km).
  20. Skala Planetary (global) adalah fenomena meteorologi yang terjadi pada periode 1 (satu) minggu dengan jarak 1000 kilometer (km) hingga 40000 kilometer (km).
disadur dari :  PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 009 TAHUN 2010

Selasa, 25 Januari 2011

Guidelines for Forecasting the Interaction of a Tropical System with a Baroclinic Through


These guidelines have been developed from the study of several trough/tropical system interactions off the east coast of North America.

1. Diagnose any baroclinic troughs that could potentially interact with the tropical system. Note their characteristics: speed; direction of movement; diffluent/confluent; tilt.  

2. Estimate when the 500mb vorticity maximum associated with the tropical system first encounters the strengthening 500mb flow east of the approaching baroclinic trough.  

3. The beginning of the extratropical transition process (ET) can be considered the approximate time the tropical system becomes absorbed into the 500mb stream.
 
4. The speed of the transitioning storm can be estimated by taking 3/4 of the geostrophic wind at 500 mb early in transition to 1/2 late in the transition process.
 
5. Deepening of the transitioning system is likely to begin when the approaching baroclinic trough axis moves to within 5° latitude of that system.
 
6. The direction of motion of the transitioning system is approximately the same direction as the 500mb wind before deepening and approximately 25° cross-contour towards lower heights during the deepening period.