Gambar Seorang Forecaster Sedang Membuat Prakiraan Cuaca |
Memprakirakan cuaca tidaklah mudah, karena cuaca itu sendiri merupakan fungsi ruang dan waktu F(x,y,z,t), karena disamping harus memahami sifat fisis atmosfer dan dinamika atmosfer diperlukan juga pengalaman dan keberanian dalam membuat keputusan suatu prakiraan.
Mekanisme membuat prakiraan cuaca yang sesuai dengan standar Internasional (WMO, World Meteorological Organization) adalah sebagai berikut :
- Memperhatikan unsur cuaca 24 jam yang lalu, dan unsur cuaca yang sedang terjadi (peta synoptik dan upper wind), dimaksudkan untuk memantau apakah ada unsur cuaca yang ekstrem;
- Membuat kontur tekanan udara, untuk mengetahui sumber massa udara yang mendukung pertumbuhan awan;
- Membuat gambar angin (streamline) pada lapisan permukaan hingga pada lapisan 20.000 feet / 6.096 meter bahkan lebih, untuk memantau pergerakan massa udara apakah massa udara tersebut ikut berinteraksi dengan massa udara pada daerah yang dilalui;
- Membuat kontur kelembapan udara (Relative Humidity) dan suhu udara, untuk memantau tingkat kebasahan atmosfer;
- Membuat prakiraan model tekanan, angin, kelembapan, suhu udara, vortisitas, dan curah hujan;
- Memperhatikan ada atau tidaknya badai tropis yang tumbuh di dekat perairan Indonesia;
- Memantau citra satelit awan dan radar awan atau hujan, untuk memantau distribusi awan dan hujan;
- Memprakirakan cuaca Nowcasting, 1 - 3 hari, dan 1 minggu kedepan.
I. Tahapan Pengamatan/monitoring data
Pada tahapan ini harus diperhatikan keadaan cuaca yang sudah terjadi, untuk keperluan ptakiraan harian digunakan data 24 jam, sedangkan untuk keperluan prakiraan jangka pendek dapat digunakan 6 - 12 jam yang lalu, hal ini dimaksudkan mengetahui perkembangan cuaca yang sudah terjadi, apakah keadaan cuaca yang sudah atau sedang terjadi dapat bertahan lama atau dapat terjadi kembali, sehingga seorang prakirawan mempunyai dasar pertimbangan awal untuk mengevaluasi dan menganalisa keadaan cuaca yang sudah dan sedang terjadi dan sebagai persiapan untuk memprakirakan cuaca yang akan terjadi.
II. Tahapan Analisa
- Analisa Isobar / gambar garis tekanan udara (posisi trough, ridge, palung)
- Analisa Streamline / gambar angin (konvergensi, divergensi, shearline)
- Analisa Upper air / udara atas (ketebalan lapisan konvergensi, divergensi)
- Analisa Gangguan Tropis
III. Tahapan Prakiraan / Prognosa
- Pola Tekanan Udara
- Pola angin lapisan permukaan, 700 milibar dan 500 milibar sebagai steering level
- Gangguan Tropis
- Posisi ITCZ
- Gelombang dingin Asia (indeks Surge)
- Palung tekanan rendah di utara dan selatan
- Citra Satelit (prakiraan global)
- Radar (prakiraan dalam skala lebih kecil)