Kamis, 10 Februari 2011

FENOMENA METEOROLOGI (bag. tiga)

3. HUJAN ES


Dalam ilmu meteorologi disebut juga hail, adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat dingin di atmosfer pada lapisan diatas freezing level. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke aras yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara sub tropis, tapi juga bisa tejadi di daerah ekuator.

Proses lain yang dapat menyebabkan hujan adalah riming, dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yag mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar. Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (Cb) dekat dengan permukaan bumi, dari multi sel awan, dan pertumbuhannya secara vertikal /menjulang tinggi keatas dengan luasan area horizontalnya sekitar 3-5 kilometer dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar klo peristiwa ini hanya bersifat lokal dan tidak merata, jenis awan berlapis-lapis ini menjulang kearah vertikal sampai dengan ketinggian 30.000 feet lebih, dan biasa berbentuk bunga kol dan disebut awan Cumulunimbus (Cb).


Gambar Butiran Hujan Es


FENOMENA METEOROLOGI (bag. satu)
FENOMENA METEOROLOGI (bag. dua)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar