Rabu, 09 Februari 2011

FENOMENA METEOROLOGI (bag. satu)

Setiap fenomena meteorologi yang terjadi dilihat berdasarkan skala meteorologi. Sekilas mengenai skala meteorologi adalah dibagi dalam empat skala kategori, yaitu :
  1. Skala Mikro ( contoh proses didalam awan,termasuk proses pembentukan partikel es dalam awan);;
  2. Skala Meso ( contoh Tornado atau puting beliung, angin laut/darat);
  3. Skala Sinoptik (contoh siklon tropis, ITCZ "Inter Tropical Convergence Zone"); dan
  4. Skala Global ( contoh MJO "Meden Julian Oscilation", Dipole Mode, El Nino/La Nina).
Beberapa fenomena cuaca yang istilahnya sering muncul dalam masyarakat :


1. PUTING BELIUNG (Tornado Skala Kecil)

      Puting beliung terjadi pada :
      a. Pancaroba baik dari hujan ke kemarau maupun sebaliknya;
      bMusim penghujan dengan kriteria sebagai berikut :
  • 1- 2 hari atau lebih kondisi cuacanya clear atau panas, biasanya hujan pada hari berikutnya akan lebat disertai petir dan angin kencang;dan 
  • Biasanya pada pagi hari cerah dan berawan, maka sore harinya berpeluang terjadi angin kencang/puting beliung.      
Gambar Angin Puting Beliung
Sifat Angin Puting Beliung
  • Tidak ada prediksi secara spesifik, hanya peluang dalam batasan wilayah, setelah melihat atau merasakan tanda - tandanya baru bisa diprediksi 0.5 - 1 jam sebelumnya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50 % (berdasarkan pengalaman);
  • Angin puting beliung hanya berasal dari awan Cumulusnimbus (Cb), bukan dari pergerakan angin monsun maupun pergerakan angin pada umumnya, sehingga dapat bergeser sesuai dengan tekanan tinggi ke tekanan rendah dalam skala luas;
  • Tidak semua jenis awan Cb menimbulkan puting beliung, karena sangat mikro maka sulit untuk membedakannya, secara teori puting beliung berasal dari jenis awan Cb bersel tunggal, super sel dan multisel, kesemuanya itu hanya dapat dilihat dilapangan terbuka bukan dari teori monsun atau model cuaca;
  • Suatu daerah atau tempat terlanda puting beliung maka kecil kemungkinan terjadi yang kedua kalinya, atau tidak ada puting beliung susulan karena berasal dari awan Cb yang sifat tumbuhnya tergantung dari intensitas konvektif yang juga sulit diperkirakan.
  • Sangat lokal;
  • Bergerak secara garis lurus;
  • Waktunya singkat sekitar 3 menit dan tiba-tiba;
  • Terjadi pada siang atau sore hari;
  • Malam jarang terjadi;
  • Puting Beliung sangat sulit diprediksi, namun tanda-tandanya dapat diketahui di luar rumah;
  • Terjadi pada tanah lapang yang vegetasinya kurang; dan
  • Jarang terjadi di daerah perbukitan atau hutan lebat
Tanda-tanda Datangnya Angin Puting Beliung
  • Satu hari sebelumnya, udara pada malam hari - pagi hari udaranya panas/pengap/sumu' (jawa);
  • Sekitar pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas bewarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol;
  • Tahap berikutnya adalah awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap;
  • Perhatikan pepohonan disekitar tempat kita berdiri, apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada maka hujan dan angin kencang sudah akan datang;
  • Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri;
  • Terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator tersebut dirasakan oleh kita maka ada kemungkinan hujan lebat disertai petir dan angin kencang akan terjadi;
  • Jika 1 atau 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun tidak;
Dampak Kerusakan Yang Ditimbulkan Angin Puting Beliung
  • Biasanya hanya menghatam rumah non permanen atau rumah yang beratap seng/asbes maupun pelepah daun nipah serta rumah bedeng;
  • Atap rumah berterbangan; dan
  • Pohon yang rapuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar